KETAHUI BEDANYA VAKSIN SINOCHEM ASAL CHINA DAN VAKSIN CORONA YANG LAIN

Vaksin Sinochem yang telah dipesan Pemerintah sejak awal, saat ini telah sampai di Indonesia. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin tersebut mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Rencananya, pengiriman vaksin ini masih tahap pertama dan masih akan ada vaksin tambahan selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia. Walaupun demikian, masih banyak jenis vaksin covid-19 yang dapat membantu Anda memerangi Covid-19. Selain Sinochem, ada juga Moderna, Pfizer dan vaksin lainnya. Anda juga bisa mengetahui perbedaan dari vaksin-vaksin covid-19 tersebut di bawah ini. Simak ulasannya:

  1. Vaksin Sinochem

Vaksin Sinochem adalah jenis dibuat oleh perusahaan asal China. Vaksin ini diklaim mempunyai efektivitas hingga 90%. Dari hasil uji cobanya, diketahui vaksin yang disebut juga Sinovac memiliki efek samping berupa rasa nyeri karena suntikan. Sinochem dibuat dari virus penyebab Covid-19 yang telah diinaktivasi sehingga dapat digunakan untuk melawan balik virus corona.

Vaksin Sinovac mulai dilakukan uji klinis fase III di Indonesia pada 11 Agustus lalu, di Bandung, Jawa Barat. Pelaksanaan uji klinis fase III terus digencar oleh peneliti dari Universitas Padjadjaran dan Biofarma.

  1. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna dibuat oleh Amerika Serikat dan diklaim memiliki efektivitas hingga 94,5%. Namun, harus disimpan di suhu -20 derajat celcius supaya kualitasnya terjaga. Vaksin yang dibuat dari RNA virus penyebab Covid-19 ini juga memiliki efek samping saat digunakan, seperti sakit kepala dan nyeri otot.

  1. Vaksin Pfizer

Sama seperti vaksin Sinovac, vaksin Pfizer memiliki tingkat keefektifan untuk melawan virus Corona hingga persentase 90 persen. Vaksin ini dibuat atas kerjasama negara Amerika Serikat dan Jerman. Untuk jenis vaksin Pfizer ini dibuat dengan memanfaatkan RNA dari virus yang menjadi penyebab Covid-19, sama halnya dengan cara vaksin Moderna dibuat.

  1. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm terbuat dari virus Covid-19 yang sudah dilemahkan atau sering disebut dengan inactivated vaccine. Kandidat vaksin ini diklaim menjadi yang pertama di dunia yang menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang sangat bagus untuk melawan virus Corona.

Ketua China National Pharmaceutical Group, Liu Jingzhen, mengatakan kandidat vaksin Covid-19 ini telah melewati uji klinis fase I dan fase II pada 12 April 2020. Dari dua fase uji klinis yang telah dilakukan, vaksin ini tidak menunjukkan adanya efek samping yang buruk pada manusia.

  1. Vaksin CanSino

CanSino Biologics Inc merupakan perusahaan biofarmasi spesialis vaksin asal China yang mengembangkan kandidat vaksin Corona bernama Ad5-nCoV. Vaksin ini dibuat bersama tim yang dipimpin pakar penyakit menular dari militer China, Chen Wei.Vaksin Ad5-nCoV dibuat dari hasil rekayasa genetika dengan adenovirus tipe 5 replikasi sebagai vektor untuk mengekspresikan protein SARS-CoV-2.

Sebelumnya, telah dilakukan studi pada hewan praklinis, hasilnya vaksin Ad5-nCoV ini menunjukkan bisa menginduksi respons imun yang kuat pada hewan saat uji coba. Sedangkan pada manusia, uji klinis telah dilakukan di Arab Saudi yang melibatkan setidaknya 5.000 sukarelawan yang berada di negara tersebut.

Itulah perbedaan vaksin sinochem dan vaksin covid-19 lainnya. Bagi Anda yang ingin mendapatkan info seputar perkembangan vaksin dan covid-19 bisa download aplikasi Halodoc di Playstore. Aplikasi ini juga menyediakan info seputar kesehatan dan layanan konsultasi kesehatan yang tentunya sangat bermanfaat untuk kebutuhan tubuh Anda agar tetap sehat. Semoga bermanfaat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy this password:

* Type or paste password here: